Inilah orang yang bertaqwa
Taqwa adalah wasiat pertama dan utama yang disampaikan baginda kita Nabi Muhammad shallahu ‘alaihi wa sallam kepada para sahabat-sahabat beliau yang mulia, yang dimana kita yang sangat jauh dari mereka dalam hal ketaqwaan, maka sepantasnya bagi kita untuk selalu mengingat wasiat beliau tentang taqwa dimanapun kita berada.
Dari Abu Dzar Al Ghifari radhiyallahu ’anhu,
قُلْتُ: يا رسولَ اللهِ، أَوْصِني، قال: اتَّقِ اللهَ حيثما كُنْتَ، وأتبِعِ السيِّئةَ الحَسَنةَ تَمْحُها، وخالِقِ الناسَ بخُلُقٍ حسَنٍ
“Aku berkata : “Ya Rasulullah, berilah aku wasiat, beliau bersabda : “Bertaqwalah kepada Allah dimanapun engkau berada, dan iringilah perbuatan-pebuatan buruk dengan perbuatan baik yang dapat menghapuskannya. dan bergaullah dengan manusia dengan akhlak yang baik.” (HR. Tirmidzi no. 1987, Ahmad no. 21403, hasan)
Dari hadits diatas, Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam mewasiatkan kepada kita semua yaitu tentang menjadi seseorang yang bertaqwa. Lalu bagaimana bagi kita bisa sampai pada derajat orang yang bertaqwa?
Menjadi orang yang bertaqwa tidaklah kurang dari 3 rukun yang utama :
1. Amal (العمل)
2. Ilmu (العلم)
3. Rasa takut dan rasa harap (الخوف والرجاء)
Sepantasnya bagi orang yang betaqwa adalah beramal, yaitu melakukan semua yang diperintahkan Allah subhanahu wa ta’ala, dan meninggalkan segala perbuatan yang Allah larang, tentunya beramal dengan ilmu yang sesuai dengan Al-Qur’an dan As Sunnah yang di pahami para salafus shalih.
Akan tetapi, belumlah bisa di sebut orang yang betaqwa setelah dia beramal dengan ilmu namun tidak di penuhi rasa takut dan cemas serta yakin dan penuh harap amalnya akan di terima, yaitu bagaimana seseorang bisa beramal seperti neraka dan surga berada di hadapannya.
Maka tentulah seseorang ketika bisa beramal dengan penuh rasa takut serta yakin dan penuh harap, niscaya dia akan berusaha beramal dengan semaksimalnya.
Ketiga rukun ini di ambil dari penjelasan Thalq bin Habib rahimahullah ketika di tanya tentang apa itu taqwa :
التقوى العمل بطاعة الله على نور من الله رجاء ثواب الله، وترك معاصي الله على نور من الله مخافة عذاب الله
“Taqwa adalah beramal dengan mentaati Allah berdasarkan cahaya Ilmu dari Allah, dengan berharap pahala dari Allah, dan meninggalkan maksiat berdasarkan cahaya ilmu dari Allah dalam keadaan takut akan adzab Allah.” (Mausu’ah mawaqifi salaf fil ‘aqidah wal manhaj wat tarbiyah, jilid 1, hal. 505)
Demikianlah ketiga rukun taqwa, bagaimana seseorang bisa di katakan muttaqiin, yaitu orang-orang yang bertaqwa.
____
Sumber referensi :
1. Faidah kajian Ustadz Muhammad Wujud Arba’in hafidzahullah
2. dorar.net
3. Maktabah Syamilah
Penulis : Estu Irawan (Santri Ma’had Aly Al-Furqon Magelang)
🌐 Web : mahadalyalfurqonmgl.com
✉ Telegram : telegram.com/maalfurqonmgl
📱 Instagram : Instagram.com/maalfurqonmgl
📺 Twitter : twitter.com/maalfurqonmgl
💻 Facebook : facebook.com/maalfurqonmgl
💻 Facebook : facebook.com/maalfurqonmglputri
🖥 Youtube : https://bit.ly/2H0ALND